Menanti sang surya |
Halimun sedang mendominasi pagi ketika saya sedang menunggu kemunculan mentari bersama teman saya, Thole, di atas sebuah rel kereta yang usianya lebih tua dari umur kakek saya. Sebuah rel kereta yang di masa penjajahan Belanda menjadi sebuah transportasi utama untuk bepergian dan mengangkut barang. Rel kereta itu terletak di antara sawah dengan pemandangan rawa, bukit-bukit dan gunung. Bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya berada di kereta dengan pemandangan seperti itu. Alasan yang sama membuat tempat ini menjadi salah satu tempat favorit saya untuk menikmati kemunculan mentari pagi dari cakrawala timur. Tidak banyak orang di sini selain petani dan pemancing. Itu pun hanya satu dua orang yang terlihat. Tempat ini begitu tenang. Hanya kicauan burung, kodok dan binatang-binatang kecil lainnya yang terdengar di sini. Deru mesin dari jalanan di belakang sudah mulai pudar menghilang tak terdengar di tempat saya duduk.
- 20.39.00
- 0 Comments